Sabtu, 11 November 2017

TIDAK BISA ATAU TIDAK MAU

Pagi itu, Gordon bangun dengan suasana hati yang sangat kacau. “Enough is enough!” Katanya, “Aku sudah tidak bisa lagi! Persoalannya sudah terlalu banyak… Setinggi gunung! Aku nyerah kalah!” Setelah mempertimbangkan beberapa saat, ia pun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan semua beban pekerjaan tersebut.

Ia pun memutuskan untuk mengambil liburan menjumpai sahabatnya yang dulu merupakan atasannya. Sekarang di masa pensiunnya, ia tinggal di sebuah lodge dekat sebuah hutan yang sangat asri dan nyaman. “Halo Bill, boleh aku tinggal beberapa saat di lodge kamu? Aku perlu istirahat beberapa saat di sana sebelum aku kirimkan surat pengunduran diriku dari perusahaan.”
Di balik telepon sana, Bill menjawab, “Silakan Gordon, with my pleasure. Tetapi ingat ya. Ini di desa, jadi jangan mengharapkan segala sesuatunya tersedia. Bawa perlengkapan sport ya. Kita akan banyak berolah raga."

Singkat cerita, Gordon pun tiba di lodge milik sahabatnya itu. Bill pun menyambutnya dengan hangat. Ia persilakan sahabatnya untuk masuk dan karena hari juga sudah mulai larut malam, Bill pun mengajak Gordon untuk menyantap makan malam yang sederhana.
Pada saat makan itulah Gordon menceritakan masalah-masalah kantor kepada Bill. Bill mendengarkan sambil mengangguk-angguk. Gordon menceritakan betapa masalahnya itu ruwet sekali seperti benang kusut dan begitu banyak sekali. Sehingga rasanya tidak mungkin untuk bisa diselamatkan. Cara satu-satunya yang ia pikirkan dan yang termudah, ya meninggalkannya.

Bill tidak berkata apa-apa. Ia hanya mendengarkan dan mendengarkan. Hingga akhirnya, Bill berdiri sambil berkata, “Sudahlah, sahabatku. Di sini kan tidak ada pekerjaan, jadi buang jauh-jauh dulu pikiran tentang pekerjaan itu. Besok bangun pagi, bantu aku untuk membelah kayu bakar."
Pagi-pagi, Gordon diajak menuju halaman belakang di mana setumpuk balok kayu sudah tergeletak di sana. “Nah, kamu tolong belah kayu ini dengan kapak ya menjadi bongkahan-bongkahan kecil. Ini kan, tumpukannya tidak seberapa. Tuntaskan ya… “

Kira-kira 1 jam kemudian, Gordon pun menuntaskan pekerjaannya. Bill datang padanya dengan segelas susu dan makan pagi ala Amerika. Mereka pun sarapan sambil Bill menceritakan kehidupannya di lodge tersebut.

Sebelum habis makan paginya, Bill bertanya pada Gordon, “Kamu tadi waktu masuk ke gudang saat menyimpan kayu-kayu bakar? Apakah Kamu lihat bahwa gudang itu kosong? Dalam 1 minggu ini, gudang itu harus aku penuhi dengan kayu bakar. Bagaimana menurutmu? Saya harus kejar waktu, mengisinya dengan kayu bakar sebelum musim hujan yang akan dimulai Senin depan”

Gordon: “Ah… Impossible! Kamu tidak akan bisa mengisinya, Bill. Kecuali kamu kerja 24 jam sehari. Itu pun saya ragu apakah kamu akan berhasil menyelesaikannya.”
Bill menjawab, "Besok pagi kita akan kerjakan. Sekarang mari kita masuk ke hutan untuk berburu."
Singkat cerita setelah kurang lebih 4 jam, mereka berusaha mencari jejak hewan dan berburu.

Akhirnya mereka pun berhasil membawa pulang seekor rusa yang besar sekali dan lumayan berat.
Bill bertanya pada sahabatnya. “Gordon, menurutmu apakah kita bisa menghabiskan semua rusa ini berdua?”
Gordon lekas menjawab, “Nggak mungkinlah Bill! Mana muat perut kita?”
Bill menjawab, “Nah, jawaban kamu itulah yang sesungguhnya terjadi dalam kehidupan kamu saat ini. Kamu menghadapi MASALAH yang menurut kamu BESAR, lalu kamu mau menyelesaikannya saat ini juga dalam kurun waktu yang pendek. Mana bisa? Kita punya kapasitas kerja. Bekerjalah sesuai kapasitas kerja kita. Nah besok aku teruskan lagi. O iya, Besok bangun pagi ya. Kita perlu membelah kayu bakar lagi.”

Pagi-pagi, Bill sudah sibuk membuat sarapan pagi. Tidak berapa lama, ada sekitar 5 orang pria datang ke tempat Bill. Bill mengundang masuk mereka dan juga Gordon, untuk makan pagi bersama. Setelah itu mereka menuju halaman belakang untuk membelah kayu bakar. Sebelum membelah kayu bakar, mereka pun mengasah kapak miliknya masing-masing agar tajam.
Lalu mereka pun bekerja keras hingga siang hari. Segera saja, gudang kayu bakar tersebut penuh terisi kayu bakar yang diperlukan. Saat tiba waktu melepas lelah, Bill segera segera mengeluarkan daging rusa hasil buruan yang sudah dibersihkan, dipotong, dan dibumbui, sehingga menjadi hidangan yang nikmat.

Pada malam harinya, Bill mengajak Gordon duduk di dekat pendiangan. Ia berkata pada Bill, "Hari ini aku harap kamu belajar banyak hal."
1. Sebelum kamu mulai melakukan usaha keras, "makan pagi" yang merupakan sumber energi kamu harus optimum. Apa makan pagi yang dimaksud? Bukan hanya makanan jasmani saja tetapi juga makanan spiritual yang dapat membangun kekuatan di dalam diri kita untuk berkarya secara maksimal.
2. Jangan lupa mengasah "kapak" agar selalu tajam. Membaca buku seringkali memberikan ide-ide brilian yang mempertajam daya pikir kita, dalam mencari pemecahan atas masalah-masalah kita.
3. Kamu tidak akan pernah dapat menyelesaikan permasalahan kamu seorang diri. Kerja sama tim itu perlu. Kamu perlu merekrut orang yang tepat, dengan menggunakan peralatan atau tools yang tepat.
Ketika kamu katakan "tidak mungkin mengisi penuh gudang tersebut dengan kayu bakar", kamu benar. Karena kamu mengukur dengan hasil yang kamu hasilkan dari keterampilan kamu yang kurang, tenagamu yang kurang, serta menggunakan tools yang kurang tajam.
4. Perhatikan sudut pandang dan pembagian masalah. Ketika kamu mengatakan bahwa "tidak mungkin rusa tersebut habis dimakan hanya berdua", kamu benar. Karena kamu memikirkan bahwa daging tersebut dimakan SEKALIGUS pada WAKTU yang terbatas dan oleh orang dengan KAPASITAS terbatas. Kita bisa lihat, bagaimana jika 5 laki-laki desa yang sudah bekerja keras membelah kayu bakar memakan daging tersebut? Jika saya tidak simpan sebagian, barangkali kita tidak akan kebagian daging untuk makan esok hari.

Tidak ada di dunia ini MASALAH BESAR yang TIDAK BISA diselesaikan; yang ada adalah orang yang menghadapi masalah tersebut TIDAK MAU menyelesaikannya. MASALAH SEBESAR apa pun, jika kita bagi-bagi menjadi masalah-masalah dengan ukuran lebih kecil dan dibagi dengan waktu, maka pasti bisa diselesaikan.

Ingatlah juga bahwa MASALAH tidak akan bisa diselesaikan oleh kita seorang diri. MASALAH akan lebih mudah diselesaikan dengan adanya keterlibatan TEAM. Hal ini juga berlaku untuk masalah di rumah tangga juga, yang perlu penyelesaian dari TEAM atau seluruh anggota keluarga.
Remember, ”The moment you’re ready to quit is usually the moment right before a miracle happens. Don’t Give Up!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar